Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
Tarian Dayak di pembukaan Pekan Olahraga Nasional XVII Kalimantan
Timur di Stadion Palaran,
Samarinda, 2008.
Olahraga di Indonesia sangat populer dari partisipasinya pada ajang
internasional. Olahraga yang paling terkenal di Indonesia adalah sepak
bola, diikuti dengan bulu tangkis.[1] Ajang olahraga di Indonesia diselenggarakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI. Organisasi ini, begitu
juga dengan pemerintah Indonesia telah menetapkan Hari Olahraga Nasional pada 9
September.[1]
Sejarah
Dalam budaya Indonesia, tidak
ada keterlibatan latihan fisik seperti olahraga modern. Suku asli Indonesiaumumnya menghubungkan aktivitas fisik
dengan praktik kesukuaan; umumnya ritual, seni, kebugaran fisik dan bela diri.
Tarian perang dan perang ritual pada suku Indonesia adalah contoh dari latihan
fisik ritual di Indonesia. Beberapa ritual suku Indonesia sangat mirip dengan
olahraga, seperti tradisi "fahombo"
(Lompat Batu) Nias untuk ritual pendewasaan yang mirip dengan lompat gawang dan lompat jauh di atletik. Juga "karapan sapi" Madura yang sangat mirip dengan balap
kereta perang. Balap perahu naga, kano dan kayak adalah kegiatan sehari-hari orang Indonesia yang
hidup di dekat sungai besar.
Gambar panahan dari abad ke-9, dianggap sebagai kegiatan pangeran
kaum bangsawan pada budaya Jawa, dapat ditemukan dalam bentuk ukiran timbul
pada candi-candi di Jawa. Panahan dianggap sebagai salah satu
olahraga klasik Indonesia, dan salah satu gambaran terkenal berada di candi Prambanan dalam cerita Ramayana dan kemudian dijadikan ikon
dari Asian Games 1962 di Jakarta, juga sebagai lambang dari Stadion Gelora Bung Karno.
Pencak silat adalah salah satu dari seni bela diri asli Indonesia yang sekarang menjadi olahraga
bertarung kompetitif. Beberapa tarian Indonesia yang menunjukkan gerakan berulang-ulang sama
seperti latihan fisik. Beberapa tarian sosial tradisional Indonesia termasuk poco-poco dari Sulawesi Utara dan sajojo dari Papua yang dijadikan
tema senam kesegaran jasmani yang populer di seluruh Indonesia.
Konsep olahraga modern
diperkenalkan pada era kolonial Hindia Belanda. Pada
waktu itu sepak bola dan bulu
tangkis telah sampai di Indonesia
dan telah menjadi olahraga yang populer di antara penduduk Indonesia. Setelah
kemerdekaan, Komite Olahraga Nasional Indonesia didirikan pada tahun 1946 untuk mempersatukan
perkumpulan olahraga di daerah-daerah. Setelah itu berbagai gelanggang olahraga
dibangun di seluruh Indonesia, seperti Lapangan
Ikada (1951—1962). Pada masa
kepemimpinan Soekarno, ada keinginan
untuk menggunakan olahraga sebagai pemersatu bangsa, juga sebagai kebanggaan
dalam mempromosikan olahraga di Indonesia. Pada akhirnya Stadion Gelora Bung Karno dan kompleks olahraga di sekitarnya dibangun pada
tahun 1962 untuk persiapan Asian Games keempat yang diselenggarakan di Jakarta. Saat ini,
Indonesia tergolong sukses dalam cabang bulu tangkis dan juga salah satu negara
terbaik dalam berbagai cabang olahraga dalam tingkat Asia Tenggara.